Guru yang kreatif, inspiratif,
dan Inovatif Tidak Dapat Tergantikan Teknologi: Pidato Kunci Gubernur DKI
Jakarta
Tepat pukul 15.50 WIB, agenda
pidato kunci Gubernur DKI dimulai dengan sambutan Prof. Dr. Unifah Rosyidi,
M.Pd. Ketum PB PGRI mengucapkan selamat datang kepada Gubernur DKI Jakarta dan
ucapan terima kasih atas kehadiran Pak Gubernur di Kongres ke XXII, di sela-sela
kesibukannya yang padat. Para peserta datang dari seluruh Indonesia .
Dengan berbagai moda transportasi, ada yang naik kapal laut, pesawat,
transportasi darat
Sambutan dari Gubernur
Selamat datang di Ibukota para
peserta kongres ke XXII PGRI. Kini, Ibukota memerlukan cara pandang baru. Kita
semua perlu mendorong perubahan. Alhamdulillah, kini Jakarta
mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kota
terbaik di Indonesia
karena perubahan sistem transportasi.
Alat transportasi secara umum
yang dimiliki adalah kaki. Selamat datang di Jakarta dengan perubahan sistem transportasi.
Gubernur DKI Jakarta akan menggratiskan MRT bagi para peserta kongres. MRT
adalah pendidikan kolosal tentang ketepatan waktu. MRT juga mengajarkan tentang
antri. DI MRT terdapat pendidikan tentang kebersihan. Juga mengajarkan tentang
pendidikan kesetaraan.
Gubernur menyampaikan komitmen
penyelesaian masalah-masalah yang ada pada guru. Sejak Tahun 2018, Provinsi DKI
Jakarta telah memberikan hibah kepada 60 ribu kepada guru swasta melalui PGRI,
Terkait tema Pendidikan abad ke-21, dunia pendidikan sedang mengalami tantangan
besar karena perubahan datang begitu cepat. Anak-anak abad ke-21, Guru-guru
abad ke-20, dan gedung-gedung dan sarananya abad ke-19. Guru abad ke-21 tidak
semata ditentukan teknologi, yang diperlukan adalah perubahan cara pandang.
Guru macam apa yang tidak bisa
digantikan teknologi. Guru yang mekanistik dapat digantikan powerpoint. Guru
yang kreatif, inspiratif, dan inovatif tidak dapat tergantikan teknologi. Kalau
guru abad ke 21 memerlukan 4C. (Critical, Creative, Collaboratif, dan
Communication). Tantangan guru saat ini adalah bagaimana menjadi guru yang
memiliki pondasi karakter yang kuat, Creative, Collaboration, dan
Communicative. Guru bukan hanya profesi pekerjaan. Guru adalah panggilan.
Menghormati guru adalah salah satu menghargai bangsa.
Tahun 2039, Anak-anak kita kumpul
dalam suatu diskusi tentang nama-nama gurunya, Apakah nama kita disebut sebagai
guru yang menyenangkan?
Jika kita sebagai guru yang
menyenangkan, maka nama guru itu akan diingat. Mari pastikan guru-guru PGRI
adalah guru yang diingat dan berkesan bagi anak-anak murid kita. Di masa depan,
anak-anak kita akan berkompetisi di masa depan, jadi guru-guru harus
mengenalkan kepada anak-anak teknologi untuk membangun dan meraih masa depan.
Saat ini, lokasi lahir dapat di mana saja, namun lokasi mimpi harus terdapat di
langit yang paling tinggi.
Di akhir sambutannya, Gubernur
DKI Jakarta menegaskan bahwa PGRI diharapkan dapat menangani dan membantu
kesenjangan pendidikan antara daerah maju dan tertinggal. Jangan pernah
menganggap hasil pendidikan di Indonesia
rendah, karena para pemimpin nasional kita saat ini merupakan hasil pendidikan
dalam negeri