PGRI Sumbar Gelar Konferensi
Kerja
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar,
Burhasman Boer mengungkapkan saat ini Sumbar membutuhkan tambahan guru dan
pegawai tata usaha sekolah. Mengingat saat ini cukup banyak dari guru maupun
pegawai tata usaha itu sudah banyak yang pensiun dan memasuki masa pensiun.
Hal ini disebutkannya dihadapan ratusan
para guru yang tergabung dalam perhimpunan PGRI se Sumbar, saat membuka
Konferensi Kerja PGRI Sumbar 2018, yang bertemakan "Membangkitkan Kesadaran
Kolektif Guru dalam Meningkatkan Disiplin dan Etos Kerja Untuk Pendidikan dan
yang Bermutu", di Hotel Kryad Padang, Sabtu malam (11/8).
"Di Sumbar ini hampir
kekurangan tiga (3) ribu orang guru. Sampai saat ini saja saya sudah
menandatangani guru maupun tata usaha yang pensiun sebanyak 315 orang. Artinya
kita sangat, sangat kekurangan guru," jelas Burhasman.
Dengan kondisi serupa itu, kata
dia, Sumbar saat ini jelas kekurangan
guru.
Artinya, pengangkatan PNS untuk
guru jelas sangat dibutuhkan sekali.
"Lihat saja, dari Nomor
Induk Pegawai (NIP) terlihat jelas mereka yang kelahiran 1958, 1959 dan 1960
sudah memasuki usia pensiun. Ditambahkannya, Sumbar kekurangan tenaga guru dan
pegawai di lingkungan sekolah, karena pengangkatan secara besar-besar ber langsung
2005 lalu. Kalaupun ada, pengangkatannya hanya kecil- kecil saja," tukas
Burhasman lagi.
Namun, jelasnya, informasi
pengangkatan guru secara besar-besar sudah lama cerita beredar ditengah-tengah
masyarakat. "Sayangnya, jumlah dan kapan pengangkatannya belum ada
petunjuk yang jelas, karena masih menunggu," tuturnya.
Untuk menutupi kekurangan guru
tersebut, Burhasman menyampaikan ada guru honorer. Dengan sumber pembiayaannya,
ada yang berasal dari APBD maupun komite sekolah.
Yang jelas, sebagai seorang guru,
katanya, harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan global yang sangat
berat. Dibutuhkan etos kerja yang lebih baik dalam membangkitkan kesadaran
kolektif guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk pendidikan dan yang
bermutu.
Hal senada disampaikan Ketua Umum
PB PGRI, Unifah Rosyidi menyebutkan dalam menghadapi tantangan global, guru
harus mempersiapkan diri, agar tidak ketinggalan dengan kecanggihan teknologi.
"Untuk berbicara mutu guru,
kita tidak bisa berbicara. Sebab, kita semua masih darurat guru. Menutupi
kekurangan guru tersebut, dengan cara guru honorer tersebut. Jumlah guru
honorer kita punya data. Sebab, kurun waktu 10 tahun ini tidak ada pengangkatan
guru secara besar-besar," jelasnya.
Dirinya mengimbau kepada guru
honorer teruslah berjuang. Kepada pemerintah, ia meminta solusi yang dihadapi
saat sekarang ini.
Ketua PGRI Sumbar Zainal Akil
mengatakan persoalan kekurangan guru bagi Sumbar itu memang jadi salah satu
pokom pembicaraan dalam Konferensi Kerja Provinsi PGRI Sumbar yang diadakan
malam itu.
"Hanya saja, masalah pesan
politik dalam peningkatan mutu pendidikan. Sebab, tahun esok kita menghadapi tahun
politik," kata Zainal Akil.