jpnn.com, JAKARTA – Pengurus
Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) ternyata kut mendesak revisi
UU Aparatur Sipil Negara (ASN) dipercepat demi honorer K2. Dalam Twitter-nya
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi menuliskan, kronologisnya.
“Berkejaran dengan pengumuman
CPNS, saya meminta jika belum ada solusi honorer sebaiknya rekrutmen CPNS
ditunda. Mensesneg menerima kami tgl 19 September untuk mencari jalan keluar
penyelesaian honorer. Beliau bahkan menelpon Menpan #savehonorer,” tulis Unifah
dalam Twitter-mya @unifahr dan @pbpgri_official pada 23 Oktober.
Besoknya, 20 September, lanjut
Unifah, mereka diterima MenPAN-RB Syafruddin dan kembali meminta penyelesaian
honorer segera dan menyampaikan sejumlah usulan termasuk persetujuan revisi UU
ASN. “Respon Beliau sangat surprise bagi saya karena beliau menandatangani
persetujuan revisi UU ASN. Saya sampai berteriak saking senangnya
#savehonorer,” tulis Unifah lagi.
BACA JUGA: Bu Uni: Draf PP PPPK Ada Jalur Khusus Guru
Honorer K2 Tua
Setelah itu, cerita Unifah,
MenPAN-RB menyatakan, 20 September pukul 15.00 wib akan ada konferensi pers,
dan benar konferensi pers dipimpin oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP)
Moeldoko menyatakan pemerintah akan menyelesaikan honorer dengan PP PPPK
setelah proses CPNS selesai.
“Setahu saya, meski masih
dihantui kecemasan, honorer menyambut baik keputusan ini,” tulisnya lagi.
Ketika hangat-hangatnya
pembahasan PP PPPK, bangsa Indonesia
mengalami cobaan mahaberat yaitu bencana alam di Sulteng. Unifah ngaku
berempati untuk tidak terus mendesak dan bertanya mengenai perkembangan PP PPPK
tersebut.
“Tapi kini, hampir tiap hari saya
mencari info di Kemenpan, itu saking kepikiranya saya,” curhat Unifah dalam
Twitter-nya. (esy/jpnn)