SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS BESAR PGRI PADA UPACARA HARI ULANG TAHUN
KE-73 PGRI
DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2018
Tema: Guru sebagai Penggerak Perubahan Dalam Era Revolusi Industri 4.0
Assalamu’alaikum warrahmatullahi
wabarakatuh.
Selamat Pagi (siang), Salam
Sejahtera, Shalom, Om Swastiastu, Namo Budhaya, Salam Kebajikan.
Yang saya hormati,
Bapak/Ibu Gubernur, Bupati,Walikota,
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten dan Kota, Anggota Forkompimda,
Dewan Pendidikan, para undangan, Segenap Pengurus PGRI, serta anggota PGRI di
seluruh tanah air yang berbahagia,
Marilah kita panjatkan puji
syukur ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya,
kita bersama-sama dapat melaksanakan upacara peringatan Hari Guru Nasional
(HGN) tahun 2018 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 PGRI.
Bapak/Ibu, para guru anggota PGRI
dan hadirin yang saya hormati,
Kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Republik Indonesia yang
telah menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang juga
merupakan Hari Ulang Tahun PGRI sesuai Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Penetapan ini diperkuat dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pada
setiap tahun, di seluruh pelosok negeri, di sekolah-sekolah dan kantor
pemerintahan, kita semua bersama-sama memperingati HGN dan HUT PGRI dengan
hidmat.
Dengan dijiwai semangat
proklamasi 17 Agustus 1945, PGRI lahir di bawah panji perjuangan kemerdekaan
Bangsa Indonesia .
PGRI hadir bukan hanya
ikut serta memperjuangkan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetapi juga berperang
melawan kebodohan dan keterbelakangan, sekaligus berjuang untuk mengangkat
harkat dan martabat guru.
Bapak Ibu, para guru, dan hadirin
yang saya hormati,
Dalam era revolusi industri 4.0,
sistem pendidikan nasional dihadapkan pada tantangan yang amat kompleks tetapi
menarik. Oleh karena itu, PGRI sebagai organisasi profesi juga ditantang agar
mampu menggerakan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan memberikan andil
tidak hanya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tetapi lebih dari itu
harus merasa terpanggil untuk ikut melahirkan pemikiran transformatif dalam
pengembangan kebijakan pemerintah, pengelolaan program pembangunan di pusat dan
di daerah, serta dalam melahirkan berbagai gagasan dan tindakan inovatif sesuai
dengan tantangan Abad ke 21
Dunia hari ini menghadapi
fenomena disrupsi seperti lahirnya digitalisasi sistem Pendidikan melalui
inovasi aplikasi teknologi seperti Massive Open Online Course (MOOC) dan
Artificial intelligence. Yang pertama adalah inovasi pembelajaran daring yang
dirancang terbuka, saling berbagi, terhubung atau berjejaring satu sama lain.
Prinsip ini menandai dimulainya demokratisasi pengetahuan yang menciptakan
peluang bagi setiap orang untuk memanfaatkan teknologi secara produktif.
Sedangkan yang kedua adalah mesin kecerdasan buatan yang dirancang untuk
melakukan pekerjaan spesifik untuk membantu tugas-tugas keseharian manusia. Di
bidang pendidikan, artificial intelligence membantu pembelajaran secara
individual, yang mampu melakukan pencarian informasi dan menyajikannya dengan
cepat, akurat, dan interaktif. Inilah yang menandai revolusi industri 4.0
khususnya di bidang pendidikan.
Kedua contoh perkembangan di atas
mengubah secara fundamental kegiatan belajar-mengajar. Ruang kelas mengalami
evolusi kearah pola pembelajaran digital yang menciptakan pembelajaran lebih
kreatif, partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Guru memiliki peran penting
dalam kontekstualisasi informasi serta bimbingan terhadap peserta didik dalam
praktis diskusi daring.
Bapak Ibu, para guru, dan hadirin
yang berbahagia,
Guru sulit bersaing dengan mesin,
yang jauh lebih cerdas, lebih cepat dan lebih efektif dalam pencarian informasi
dan pengetahuan. Karena itu para guru perlu mengubah cara mengajar dari yang
bersifat tradisional menjadi pembelajaran multi-stimulan agar lebih
menyenangkan dan menarik. Demikian juga peran guru berubah dari semula menjadi
pemberi pengetahuan menjadi mentor, fasilitator, motivator, inspirator,
pengembang imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, serta team work, dan
empati sosial karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat diajarkan oleh mesin.
Merespon tantangan di era industri 4.0 ini, PGRI menginisiasi lahirnya PGRI
Smart Learning and Character Center yang merupakan pusat pengembangan dan
peningkatan kompetensi pofesional dan pengembangan karakter guru sesuai
kebutuhan zamannya. Ini sekaligus sebagai penanda datangnya era baru, guru-guru
muda milenial yang menjadi anggota baru PGRI. Selamat datang era baru PGRI yang
terus berjuang untuk menjadikan profesi guru bermartabat, berdaulat,
profesional, sejahtera, dan terlindungi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
soliditas, solidaritas, independensi, integritas, dan profesionalitas.
Hadirin yang berbahagia
Kami sampaikan terima kasih
kepada Bapak Presiden RI, Wakil Presiden RI, Mendikbud, dan jajarannya yang
responsif terhadap permasalahan guru yang selalu diperjuangkan PGRI. Harapan
PGRI agar ada pembenahan terhadap persoalan utama guru dalam melaksanakan tugas
seperti administrasi guru yang berbelit-belit, rumitnya persoalan penyaluran
TPG, dan penyelesaian guru honorer mulai memperoleh hasilnya seperti terbitnya:
Permendikbud No, 10 tahun 2018 mengenai Juknis penyaluran TPG yang
mengakomodasi ibadah Haji, cuti baik karena sakit maupun alasan lain dalam
waktu yang relatif cukup lama, dan hal-hal lainnya. Selain itu, kembalinya mata
pelajaran informatika sebagai pengganti mata pelajaran TIK yang sempat
terhapus, diakuinya mata pelajaran Bahasa Asing, desentralisasi urusan kenaikan
pangkat ke daerah, dan penyelesaian beragam persoalan yang dirasakan guru akan
terus PGRI perjuangkan agar guru-guru dapat berdaulat dan bermartabat dan fokus
dalam pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas. Mengingat tidak semua GTK
honorer tidak berkesempatan mengikuti tes CPNS karena terkendala persyaratan
usia, selanjutnya kami sangat menantikan PP PPPK (Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja) diterbitkan dan semoga menjadi kado HGN dan HUT PGRI Tahun
2018. Selain itu, kami menyadari masih banyak agenda perjuangan guru baik
negeri swasta, tetap, tidak tetap yang harus secara konsisten diperjuangkan
PGRI.
Saya menyampaikan terima kasih
kepada seluruh guru, pendidik, dan tenaga kependidikan utamanya guru honorer
yang selama ini tiada kenal lelah mengisi kekosongan guru. Tanpa dedikasi
mereka, dapat dibayangkan bagaimana proses pembelajaran berlangsung karena
kekurangan guru. Terima kasih kepada: pemerintah Pusat utamanya Kemdikbud dan
Pemerintah Daerah yang menempatkan PGRI sebagai mitra strategis dalam
perumuskan dan pelaksanakan kebijakan, serta dalam merespon perjuangan PGRI.
Terima kasih kepada pengurus PGRI di semua tingkatan yang gigih memperjuangakan
aspirasi guru terutama memperjuangkan tambahan kesejahteraan guru honorer pada
Pemda masing-masing, dalam pembelaan guru yang menghadapi permasalahan profesi
dan hukum, dan dalam meningkatkan profesionalisme guru melalui beragam kegiatan
seperti penguatan literasi guru menulis, literasi digital yang masif, kompetisi
inovasi pembelajaran, festival guru menulis, kegembiaran dalam PORSENI, kemah
guru, kepedulian terhadap saudara kita yang tertimpa benacana alam di Lombok –
NTB, Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi Tengah, dan beragam aktivitas
lainnya.
Semoga dengan semua usaha ini
mendorong guru dan tenaga kependidikan bersemangat bekerja lebih efektif,
disiplin, tidak mudah mengeluh, menjaga kode etik guru, merawat persatuan dan
kesatauan, menjauhkan dari sikap intoleran, membangun komunikasi efektif dengan
orang tua, dan terus menjadi pembelajar demi kepentingan terbaik bagi peserta
didik dan bangsa Indonesia.
Bapak/Ibu, para guru anggota PGRI
yang saya banggakan,
Kami mohon agar para pengurus
PGRI di semua tingkatan mengawal perjuangan dan aspirasi para guru, pendidik,
dan tenaga kependidikan dalam mewujudkan profesionalisme, kesejahteraan, dan
perlindungan dengan mengedepankan dialog, berbasis data, santun, dan
bermartabat tanpa membedakan status guru apapun termasuk guru PAUD. Jadikan
PGRI sebagai rumah besar guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam
memperjuangkan aspirasi, tempat saling bertumbuh dan berbagi, tempat
silaturahmi membangun dan menyebarkan kebaikan bagi negeri.
Bapak/Ibu, para guru anggota PGRI
yang saya banggakan,
Puncak perayaan HGN tahun 2018
dan HUT PGRI ke 73 akan dilaksanakan bersama Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan di Stadion Pakansari Kabupaten Bogor pada tanggal 1 Desember 2018
dan direncanakan Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo
menyampaikan amanatnya kepada para guru. PGRI bertekad menjadikan guru sebagai
agen perubahan sejalan dengan tema HUT ke 73 PGRI dan HGN Tahun 2018
yakni “Guru sebagai Penggerak
Perubahan di era Revolusi Industri 4.0
Hadirin yang berbahagia,
Hadirin yang berbahagia,
Akhirnya, saya mengucapkan
selamat Hari Guru Nasional tahun 2018 dan HUT ke-73 PGRI kepada para guru di
seluruh tanah air, semoga pengabdian kita memberikan makna bagi bangsa dan
negara serta kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Aamiin. Mari kita tutup dengan salam perjuangan!
Hidup Guru !, Hidup PGRI !,
Solidaritas ! Yes!. Dan Salam Pancasila!
Billahi Taufik
Walhidayah,Wassalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Om santi-santi Om.