Acara ini dihadiri 34 orang
anggota PGRI mewakili seluruh Provinsi yang ada, serta dihadiri oleh penguru
harian PB PGRI yaitu, Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi, M.Pd., Ketua PB PGRI
Drs. Usman Tonda, S.H., M. Pd, Ketua PB PGRI Dr. Didi Suprijadi, M.M., Ketua PB
PGRI Dr. Hj. Euis Karwati, M. Pd dan Sekretaris Departemen Pembinaan dan
Pengembangan Profesi Guru, Dosen, Wakil
Sektretaris Jenderal Hj. Farida Yusuf, M. Pd dan Tenaga Kependidikan
Dra. Hj. Rachmawaty AR, M.M.
Workshop Badan Khusus Perempuan
PGRI dibuka langsung Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi, pada sambutannya ia
berpesan bahwa setiap kader PGRI harus peka terhadap perubahan dan tidak bisa
berjuang dengan menggunakan gaya-gaya lama seperti unjuk kekuatan. “Zaman saat
ini sudah berubah, kita tidak bisa lagi menggunakan gaya-gaya lama dengan unjuk
kekuatan untuk menekan pemerintah,”tegasnya.
Ia mencontohkan beberapa hasil
perjuangan PGRI yang saat ini dicapat berkat lobi-lobi tanpa harus melakukan
unjuk kekuatan. Karena penggunaan unjuk kekuatan lebih banyak dampak negatifnya
dibanding dampak positifnya. “Saat ini kita berhasil mendesak perubahan pada UU
ASN khususnya mengenai umur pengangkatan ASN sampai dengan umur 58 tahun atau 1
tahun sebelum masa pensiun”,tegas Unifah