Guru besar UNJ kini disandang
Ketua Umum PGRI
Ketua Umum Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) Prof Dr Unifah Rosyidi, M.Pd dikukuhan menjadi Guru
Besar Tetap Fakultas Ilmu Pendidikan Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Universitas Negeri Jakarta(UNJ) dalam sidang terbuka, di
Jakarta, Senin.
Dalam pengukuhan tersebut, Unifah
membacakan orasi ilmiahnya mengenai membangun tata kelola guru dan tenaga
kependidikan yang efektif dalam perspektif dalam Revolusi Industri 4.0.
Dalam orasi ilmiahnya, Unifah
menyoroti permasalahan tata kelola guru yang menjadi masalah lama yang tidak
mudah diurai, namun mulai tampak jelas persoalannya ketika program sertifikasi
digulirkan pada 2005. Sertifikasi diyakini sebagai strategi ampuh karena
melahirkan sistem insentif bagi guru untukmeningkatkan motivasi dan kinerjanya
secara berkelanjutan.
"Sistem sertifikasi ini
masih menghadapi kendala faktor akademik dan faktor manajemen secara
signifikan. Secara akademik, sertifikasi guru sering terkendala proses,
prosedur, dan model sertifikasi yang berubah-ubah," katanya.
Akan tetapi, kata dia, faktor terpenting untuk mencapai mutu kinerja
guru adalah kemampuan belajar sambil bekerja sebagai proses belajar
berkelanjutan. Sertifikasi guru, tambahnya,
juga terkendala faktor manajemen sertifikasi yang menyebabkan program
terasas lebih berat pada biaya proses administrasi.
"Namun yang tidak boleh
diabaikan adalah jangan sampai sistem sertifikasi memunculkan gejala segregasi
yang tidak perlu antara guru yang belum dan sudah bersertifikat di
sekolah," katanya.
Selanjutnya komposisi guru yang
mana 51 persen adalah guru non-PNS serta honorer dan 49 persen guru PNS dan
tidak semua guru layak untuk sertifikasi karena 34,8 guru sekolah negeri adalah
honorer.
Kemudian Unifah juga menyoroti
rasio siswa per guru yang mana di negara maju rasionya 1:15, namun rasio
Indonesia apabila hanya guru tetap yang dihitung yakni 1:21. Sementara
rentangan rasio yang tidak merata di Tanah Air yakni 1:14 hingga 1:35.
"Kekurangan dan penempatan
guru yang tidak merata inilah yang menjadi sumber utama permasalahan guru
dewasa ini. Pembiaran terhadap kedua masalah ini akan memnimbulkan pemborosan
yang luar biasa," katanya.
Ia mengusulkan agar mengangkat
guru PNS, menyelesaikan honorer, menaikkan rasio siswa dan guru, serta
memeratakan penempatan guru adalah isu kebijakan penting untuk peningkatan
efesiensi tata kelola guru di Tanah Air.
"Kebijakan ini tidak hanya
untuk menghemat APBN, tetapi juga mendorong peningkatan mutu pendidikan
berkelanjutan," kata Unifah.
Gubernur DKi Jakarta Anies
Baswedan mengucapkan selamat atas pengurukuhan Unifah Rosyidi dan berharap bisa
menjadi modal perbaikan tata kelola guru.
"Ada pesan penting yang
diucapkan dalam pidato beliau, bahwa guru harus selalu menjadi pembelajar. Saya
rasa ini merupakan pesan penting yang perlu dipegang," kata mantan Mendikbud itu.
Anies juga menambahkan bahwa di
posisi mana pun harus menjadi pembelajar, dan hal itu merupakan pesan penting
yang harus digaungkan.
Sumber:
https://sumbar.antaranews.com/nasional/berita/925340/guru-besar-unj-kini-disandang-ketua-umum-pgri?utm_source=antaranews&utm_medium=nasional&utm_campaign=antaranews