Sang
Pejuang Kini Telah Berpulang: Terima Kasih Basyuni Suriamiharja
PGRI berduka, Ketua Umum Pengurus Besar
Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) perioden1970-1998, H. Basyuni
Suriamiharja telah meninggal dunia hari ini, Senin (9/12/2019). Veteran
pendidikan kelahiran Tasikmalaya, 16 Juli 1929 putra ke-13 dari alm. Subadiredja
dan almh. Setina, meninggal di RS Pondok Indah, Puri, Kembangan Jakarta Barat,
pukul 05.35 WIB, karena sakit yang dideritanya.
Almarhum disemayamkan di rumah duka Komplek
P&K, di Kemanggisan Slipi, Jakarta Barat.
Basyuni Suriamihardja tutup usia di usia 90
tahun. Dari hasil pernikahannya dengan Hj. Ai Dalisah Basyuni (telah wafat pada
2016 silam), dikaruniai 11 orang anak, 9 di antaranya putra dan 2 orang putri.
Beberapa putranya mengikuti jejak sang ayah yang terjun di bidang pendidikan,
yaitu M. Qudrat Nugraha Sekjen PB PGRI masa bakti XXI, periode 2014-2019, dan
M. Q. Wisnu Aji yang saat ini menjabat sebagai Sesditjen GTK Kemendikbud.
Almarhum merupakan orang yang berjasa besar
bagi perkembangan PGRI. Pada masa kepemimpinannya periode 1970-1998, terjadi
pertumbuhan yang sangat pesat. PGRI melakukan pembangunan Gedung Guru Indonesia
(Wisma Guru) di Tanah Abang III/24, Jakarta Pusat Tak hanya itu, saat
kepemimpinannya, PGRI aktif menjalin hubungan dengan berbagai organisasi di
dalam maupun dunia internasional.
PGRI di masa kepemimpinannya
menyelenggarakan World WCOTP Congress di Jakarta, tahun 1979. PGRI memprakarsai
berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT) tahun 1978, juga memprakarsai
Pertemuan Guru-guru Nusantara (PGN) 1983 di Singapura.
Tahun 1993, di Stockholm terjadi
merger/penyatuan WCOTP dan IFFTU menjadi Educational International (EI).
Organisasi guru se-dunia mengikuti pola PGRI (profesi dan ketenagakerjaan).
Basyuni Suriamiharja ikut berperan menandatangani penggabungan kedua organisasi
tersebut menjadi EI.
Di sisi lain, ia pernah menjadi anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1977-1992 dan anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1992-1997 dari Fraksi Karya Pembangunan.
Sersan mayor tentara pelajar purnawirawan
ini pernah meraih bintang jasa di antaranya Bintang Gerilya, Satya Lencana
Perang Kemerdekaan 1, Satya Lencana Perang Kemerdekaan 2, Satya Lencana Gerakan
Operasi Militer(GOM), Satya Lencana Sapta Marga, Satya Lencana Penegak.
Senin, 9 Desember 2019, sekitar pukul 15.00
WIB, jenazah tiba di TMP Kalibata dari rumah duka. Seluruh keluarga, kerabat,
rombongan Pengurus Besar PGRI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memadati
lokasi pemakaman, turut melepas dan memberikan penghormatan terakhir kepada
almarhum.
Ketua Umum PB PGRI Prof.Dr. Unifah Rosyidi,
M.Pd. nampak mengikuti prosesi pemakaman berdampingan dengan para keluarga
almarhum dan teman seperjuangan almarhum. Mantan Ketua DPR dan Ketua Umum
Golkar, Akbar Tanjung, juga nampak di antara yang hadir. M.Q. Wisnu Aji
memberikan sambutan mewakili pihak keluarga. K.H.Didin Hafidudin, didaulat
membacakan doa dalam upacara pemakaman tersebut.
Serangkaian upacara pemakaman telah selesai
dilakukan pukul 15.57, beberapa kerabat turut melakukan tabur bunga di makam
beliau.
Kini, sang guru pejuang telah beristirahat
dengan tenang. Segala perjuangan beliau tentu telah tertoreh dalam sejarah PGRI
hingga kini dan masa mendatang. Tugas kita sebagai penerus di PGRI melanjutkan
segala perjuangan Pak Basyuni, Pak Surya, dan Pak Sulistiyo membangun dan terus
membesarkan PGRI agar turut tercatat dalam sejarah dengan tinta emas. Selamat
jalan Pak Basyuni!
Sumber: http://suaraguruonline.com/sang-pejuang-kini-telah-berpulang-terima-kasih-basyuni-suriamiharja/